Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
Contoh Resiko di Unit Laboratorium yang perlu kita kelola adalah :
- Pengetikan Ulang Hasil ; akibatnya Kerugian Pasien Dan Rs.
- Salah Pemberian Tranfusi ; akibatnya Kerugian Bagi Pasien Dan Rs.
- Salah (Ambil) Sampel Bagi ; akibatnya Kerugian Pasien Dan Rs.
- Keterlambatan Hasil Lab Bagi ; akibatnya Kerugian Pasien Dan Rs.
- Salah Penempelan Label Idnt Bagi ; akibatnya Kerugian Pasien Dan Rs.
- Listrik Tidak Stabil ; akibatnya Kerugian Pada Rs, Alat Rusak.
- Alat Tidak Terkontrol/Terkalibrasi ; akibatnya Kerugian Pada Pasien Dan Rs.
- Salah Interpretasi Hasil ; akibatnya Kerugian Pada Pasien.
- Insident Stok Reagen Kosong ; akibatnya Kerugian Bagi Pasien Dan Rs.
- “Salah Pencoretan Jenis Transfusi Darah” ; akibatnya Kerugian Bagi Pasien Dan Rs.
- Penusukan Vena >1x ; akibatnya Kerugian Pada Pasien.
- “Salah Identitas Pasien Plebotomy” ; akibatnya Kerugian Pada Pasien.
- Salah Tabung Spesimen ; akibatnya Kerugian Pada Pasien.
- Salah Kirim Sampel Parameter Rujukan ; akibatnya Kerugian Bagi Pasien Dan Rs.
Dari Inventaris Resiko yang mungkin bisa timbul, dapat di analisa dampak dari resiko tersebut, biasanya dapat digolongkan dalam 2 golongan yaitu : 1) dampak kepada pasien atau keluarganya; 2) dampak terhadap Rumah sakit.
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko.
Analisis risiko dilakukan dengan menghitung :
Skore / Tingkat Resiko (R) = P x F x A
asumsi probabilitas kejadian (PELUANG) = P.
seringnya terjadi ( FREKUENSI ) = F .
dengan besaran dampak (AKIBAT) = A .
serta score/tingkat risiko ( RESIKO ) = R.
Sebagai contoh :
Grade Resiko biasa :
– Rendah – Resiko masih dapat di terima dan di toleransi,
– Cukup Tinggi – dilakukan perbaikan secepatnya,
– Tinggi – perlu mendapat perhatian dari manjemen puncak dan tindakan perbaikan segera di lakukan.,
– Sangat Tinggi – Perlu mendapat perhatian dari manjemen puncak dan tindakan Cyto perbaikan segera di lakukan.
12,111 total views, 4 views today