Fibrosis kistik (FK) adalah penyakit genetik yang memengaruhi fungsi kelenjar lendir di tubuh, menyebabkan lendir yang lebih tebal dan lengket. Dalam konteks kondisi klinis terkait defisit nutrisi, fibrosis kistik dapat menjadi faktor yang berkontribusi pada masalah nutrisi karena beberapa alasan, termasuk:

  1. Gangguan pada Saluran Pencernaan: Lendir tebal dan lengket yang dihasilkan dalam tubuh, terutama di saluran pencernaan, dapat menghambat pencernaan makanan, penyerapan nutrisi, dan kemampuan tubuh untuk mencerna makanan dengan baik.
  2. Resiko Malabsorpsi Nutrisi: FK sering kali terkait dengan risiko malabsorpsi nutrisi, dimana tubuh mungkin kesulitan menyerap nutrisi yang cukup dari makanan yang dikonsumsi, terutama lemak dan protein.
  3. Kehilangan Gizi Akibat Gangguan pada Pencernaan: Gangguan pada saluran pencernaan bisa menyebabkan penurunan nafsu makan dan penurunan asupan makanan, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi.
  4. Defisiensi Vitamin dan Mineral: Karena gangguan penyerapan nutrisi, orang dengan FK sering kali berisiko mengalami defisiensi vitamin dan mineral, seperti vitamin A, D, E, dan K, serta zat besi.

Manajemen nutrisi pada individu dengan fibrosis kistik merupakan bagian penting dari perawatan mereka. Ini melibatkan diet khusus yang dirancang untuk meningkatkan penyerapan nutrisi, serta penggunaan suplemen nutrisi jika diperlukan. Selain itu, teknik-teknik seperti terapi gizi yang khusus dan perencanaan makanan yang sesuai sangat diperlukan.

Jadi, fibrosis kistik menjadi kondisi klinis terkait defisit nutrisi karena efeknya pada pencernaan dan penyerapan nutrisi yang dapat mengakibatkan masalah asupan nutrisi yang memadai.