Resistensi insulin merupakan kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespons dengan baik terhadap insulin, hormon yang berperan dalam mengatur penggunaan glukosa oleh sel-sel. Resistensi insulin dapat menyebabkan hiperglikemia, atau peningkatan kadar glukosa dalam darah, dan berikut adalah penjelasan terkait dalam konteks asuhan kesehatan dan medis:

  1. Penggunaan Glukosa yang Tidak Efisien:
    • Insulin membantu sel-sel tubuh dalam menyerap glukosa dari darah. Resistensi insulin membuat sel-sel tubuh kurang responsif terhadap sinyal insulin, sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel dengan efisien.
    • Akibatnya, glukosa tetap beredar dalam darah dan tidak dimanfaatkan oleh sel-sel tubuh, menyebabkan peningkatan kadar glukosa.
  2. Peningkatan Produksi Glukosa oleh Hati:
    • Selain membantu penyerapan glukosa oleh sel-sel, insulin juga berperan dalam menghambat produksi glukosa oleh hati. Resistensi insulin mengurangi kemampuan insulin untuk melakukan penghambatan ini.
    • Hati terus memproduksi glukosa lebih banyak dari yang seharusnya, meningkatkan jumlah glukosa yang masuk ke dalam aliran darah.
  3. Stimulasi Pelepasan Glukosa oleh Sel-sel:
    • Resistensi insulin dapat menyebabkan pelepasan glukosa dari sel-sel tubuh, terutama sel-sel otot.
    • Meskipun glukosa ada dalam darah, sel-sel otot tidak dapat menggunakan glukosa ini dengan baik karena resistensi insulin, sehingga glukosa dilepaskan kembali ke dalam sirkulasi darah.
  4. Hubungan dengan Obesitas:
    • Resistensi insulin sering kali terkait dengan obesitas dan penumpukan lemak di sekitar organ-organ internal, yang dapat memperburuk resistensi insulin.
    • Adiposit atau sel lemak yang berlebihan dapat memproduksi senyawa-senyawa tertentu yang memengaruhi fungsi insulin.

Dalam asuhan kesehatan, manajemen resistensi insulin melibatkan penilaian risiko kesehatan secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan kadar glukosa darah dan tes resistensi insulin. Pengelolaan dapat mencakup perubahan gaya hidup, seperti peningkatan aktivitas fisik dan perubahan pola makan, serta penggunaan obat-obatan yang ditentukan oleh profesional medis. Pemantauan dan pengendalian resistensi insulin merupakan langkah penting dalam mencegah komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi akibat hiperglikemia, seperti diabetes mellitus tipe 2.