Kerusakan inervasi diafragma yang disebabkan oleh kerusakan saraf pusat (central nervous system/CNS) ke atas dapat menyebabkan pola napas yang tidak efektif. Saraf pusat yang terganggu, seperti pada lesi pada bagian otak atau saraf tulang belakang atas, dapat mempengaruhi fungsi diafragma, otot utama yang penting dalam proses pernapasan.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan inervasi diafragma karena gangguan pada CNS ke atas termasuk:

  1. Cedera pada otak atau saraf tulang belakang atas: Seperti cedera tengkorak, stroke, tumor otak, atau kondisi neurologis seperti amyotrophic lateral sclerosis (ALS).
  2. Gangguan pada saraf atau inti saraf di otak: Misalnya, gangguan pada saraf frenik, yang bertanggung jawab atas inervasi diafragma.

Gejala yang mungkin terjadi akibat kerusakan inervasi diafragma ini dapat mencakup:

  • Sesak napas (dispnea): Akibat kesulitan dalam mengatur pernapasan yang efektif.
  • Pernapasan dangkal atau lemah: Kemampuan untuk menghasilkan pernapasan yang kuat atau dalam dapat terganggu.
  • Kehilangan kontrol atas pernapasan: Mungkin ada kesulitan dalam mengontrol pernapasan.

Penanganan terhadap pola napas tidak efektif yang disebabkan oleh kerusakan inervasi diafragma akan berfokus pada penanganan penyebab spesifiknya, jika memungkinkan. Ini bisa meliputi:

  1. Terapi rehabilitasi: Melalui latihan pernapasan dan terapi fisik untuk memperkuat otot pernapasan yang tersisa dan meningkatkan kapasitas pernapasan.
  2. Pengelolaan penyakit yang mendasari: Jika ada kondisi spesifik seperti ALS atau gangguan neurologis, pengelolaan terhadap kondisi tersebut akan menjadi bagian dari perawatan.
  3. Pendekatan perawatan suportif: Dapat mencakup perawatan oksigen, terapi bantu pernapasan, atau teknik lainnya yang membantu memfasilitasi pernapasan yang lebih baik.

Penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional yang memahami kondisi spesifik pasien, untuk merencanakan pendekatan perawatan yang sesuai. Perawatan yang diberikan akan sangat tergantung pada kondisi medis yang mendasari dan tingkat kerusakan saraf atau fungsi diafragma yang terkena.