Loading

Interpleural drug administration atau pemberian obat interpleura adalah prosedur medis di mana obat diberikan melalui ruang interpleura, yaitu ruang antara kedua lapisan membran pleura di paru-paru. Prosedur ini dapat dilakukan oleh dokter atau perawat yang terlatih.

Pemberian obat interpleura umumnya dilakukan pada pasien yang menderita penyakit paru-paru atau penyakit lain yang mempengaruhi paru-paru seperti kanker paru-paru atau efusi pleura. Obat yang diberikan dapat berupa antibiotik, obat antiinflamasi, obat penghilang rasa sakit, atau obat kemoterapi.

Prosedur pemberian obat interpleura dilakukan dengan memasukkan jarum kecil atau kateter melalui dinding dada ke dalam ruang interpleura. Obat kemudian disuntikkan melalui jarum atau kateter tersebut dan didistribusikan ke seluruh area paru-paru melalui sirkulasi darah.

Meskipun prosedur ini dapat memberikan manfaat bagi pasien yang menderita penyakit paru-paru atau efusi pleura, namun tidak semua pasien cocok untuk menjalani prosedur ini. Risiko dan manfaat dari pemberian obat interpleura harus selalu dipertimbangkan secara cermat oleh dokter atau perawat yang merawat pasien sebelum melakukan prosedur ini.

Berikut adalah langkah-langkah umum yang biasanya dilakukan dalam prosedur pemberian obat interpleura:

  1. Persiapan pasien: Pasien harus diberitahu mengenai prosedur yang akan dilakukan dan memberikan persetujuan tertulis. Pasien harus menjalani tes seperti pemeriksaan darah dan foto rontgen dada untuk memastikan bahwa ia cocok untuk menjalani prosedur ini.
  2. Persiapan alat dan obat: Alat dan obat yang diperlukan untuk prosedur ini harus disiapkan terlebih dahulu oleh dokter atau perawat yang terlatih. Alat yang digunakan umumnya adalah jarum atau kateter, dan obat yang diberikan tergantung pada kondisi pasien.
  3. Posisi pasien: Pasien harus duduk atau berbaring di sisi yang akan dilakukan pemberian obat interpleura. Sisi yang akan dilakukan pemberian obat interpleura akan diberi anestesi lokal untuk meminimalkan rasa sakit saat prosedur dilakukan.
  4. Pembersihan daerah sekitar: Daerah sekitar sisi yang akan dilakukan pemberian obat interpleura harus dibersihkan dengan antiseptik untuk mengurangi risiko infeksi.
  5. Penyuntikan jarum atau kateter: Jarum atau kateter dimasukkan ke dalam ruang interpleura melalui dinding dada. Setelah jarum atau kateter dimasukkan, dokter atau perawat akan memastikan bahwa posisinya tepat dengan mengambil gambar foto rontgen.
  6. Pemberian obat: Setelah posisi jarum atau kateter dipastikan tepat, obat diberikan melalui jarum atau kateter. Obat kemudian didistribusikan ke seluruh area paru-paru melalui sirkulasi darah.
  7. Pemantauan pasien: Pasien akan dipantau selama beberapa jam setelah prosedur untuk memastikan bahwa tidak ada efek samping atau komplikasi yang terjadi. Jika terjadi efek samping atau komplikasi, dokter atau perawat akan segera menangani kondisi pasien.

Itulah beberapa langkah umum yang dilakukan dalam prosedur pemberian obat interpleura. Namun, langkah-langkah yang dilakukan dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasien dan kebijakan rumah sakit atau klinik di mana prosedur ini dilakukan.