Ketuban pecah sebelum waktunya (preterm premature rupture of membranes/PPROM) dapat meningkatkan risiko terhadap infeksi organisme patogenik karena terjadinya pecahnya ketuban sebelum waktu persalinan bisa menciptakan akses langsung ke dalam lingkungan janin dan rahim yang sebelumnya terisolasi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa ketuban pecah sebelum waktunya dapat meningkatkan risiko infeksi:

  1. Hilangnya Pelindung Alami: Ketuban berperan sebagai pelindung alami bagi janin terhadap bakteri dan mikroorganisme dari lingkungan luar. Ketika ketuban pecah sebelum waktunya, lapisan cairan pelindung ini hilang, dan janin menjadi lebih rentan terhadap paparan langsung terhadap mikroorganisme patogenik.
  2. Kondisi Lingkungan yang Mendukung Pertumbuhan Bakteri: Cairan ketuban yang bocor menciptakan lingkungan yang lebih hangat dan lembap, yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri. Jika bakteri masuk ke dalam cairan ketuban, mereka memiliki kesempatan lebih besar untuk berkembang biak dan menyebabkan infeksi intrauterin.
  3. Infeksi Intrauterin dan Risiko Persalinan Preterm: Pecahnya ketuban sebelum waktunya dapat meningkatkan risiko infeksi intrauterin, yang dapat berdampak buruk pada janin dan meningkatkan risiko persalinan preterm (persalinan sebelum usia kehamilan 37 minggu). Persalinan preterm sendiri dapat meningkatkan risiko infeksi pada bayi yang lahir prematur.
  4. Kontaminasi dari Lingkungan Luar: Ketuban yang pecah sebelum waktunya dapat menyebabkan paparan langsung janin ke bakteri dari lingkungan luar, seperti bakteri yang dapat masuk dari vagina dan serviks. Ini meningkatkan risiko infeksi intrauterin.
  5. Pertahanan Tubuh Mekanis yang Berkurang: Hilangnya cairan ketuban yang melindungi janin dapat mengurangi pertahanan tubuh mekanis terhadap bakteri. Hal ini membuat janin lebih rentan terhadap paparan dan infeksi.
  6. Kehilangan Pertahanan Mekanis pada Plasenta: Pecahnya ketuban juga dapat memberikan akses langsung bakteri ke plasenta, yang dapat menyebabkan infeksi pada janin dan mengancam kesehatan janin.

Manajemen ketuban pecah sebelum waktunya melibatkan pemantauan ketat oleh tenaga medis dan seringkali pemberian antibiotik untuk mencegah atau mengobati infeksi. Pemantauan dan tindakan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko infeksi dan mengoptimalkan kesehatan janin serta ibu.