Deformitas dinding dada merujuk pada kelainan struktur atau bentuk dinding dada yang dapat menyebabkan masalah pernapasan atau kelainan pada jantung dan paru-paru. Beberapa jenis deformitas dinding dada yang umum terjadi meliputi:
- Pectus excavatum: kondisi di mana tulang dada tenggelam ke dalam, sehingga membuat dada terlihat cekung atau rata ke dalam.
- Pectus carinatum: kondisi di mana tulang dada menonjol ke luar, sehingga membuat dada terlihat menonjol atau cembung.
- Kifoskoliosis: kondisi di mana tulang belakang melengkung ke samping dan ke depan, sehingga mempengaruhi bentuk dada dan dapat memengaruhi fungsi pernapasan.
- Funnel chest atau Trichterbrust: Kondisi kelainan bentuk tulang dada, dimana terjadi depresi (ceking) tulang dada bagian depan yang menyerupai corong pada anak-anak hingga dewasa.
Deformitas dinding dada dapat memengaruhi kesehatan seseorang dengan berbagai cara, seperti:
- Gangguan pernapasan: Deformitas dinding dada dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk bernapas secara efektif, terutama pada kasus pectus excavatum dan kifoskoliosis. Hal ini dapat menyebabkan sesak napas, batuk-batuk, dan seringkali membatasi aktivitas fisik.
- Masalah kardiovaskular: Beberapa jenis deformitas dinding dada dapat menyebabkan masalah pada jantung dan paru-paru, seperti aritmia jantung, gagal jantung, dan pneumonia.
- Gangguan psikologis: Deformitas dinding dada dapat menyebabkan masalah psikologis seperti rasa malu, rendah diri, dan depresi pada beberapa orang.
Dalam perawatan pasien dengan deformitas dinding dada, perawat dapat memberikan perawatan paliatif untuk membantu pasien bernapas dan beraktivitas secara lebih nyaman. Perawat juga dapat memberikan dukungan emosional untuk membantu pasien mengatasi masalah psikologis yang mungkin terjadi. Jika pasien memerlukan perawatan bedah, perawat dapat membantu mempersiapkan pasien untuk operasi dan memberikan perawatan pascaoperasi untuk memastikan pemulihan yang optimal.