Berikut adalah penjelasan yang lebih detail mengenai sebab-sebab gangguan mobilitas fisik:
- Kerusakan integritas struktur tulang: Fraktur tulang atau masalah seperti osteoarthritis dapat membatasi gerakan fisik karena menyebabkan nyeri dan ketidakmampuan sendi untuk bergerak secara normal.
- Perubahan metabolisme: Gangguan metabolik seperti diabetes atau gangguan hormon tertentu dapat menyebabkan kelemahan otot, kelelahan, atau gangguan syaraf yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk bergerak.
- Ketidakbugaran fisik: Kekurangan latihan fisik secara teratur dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot, kelenturan, dan daya tahan, yang semuanya mempengaruhi kemampuan bergerak.
- Penurunan kendali otot, penurunan massa otot, dan kekuatan otot: Ini bisa disebabkan oleh penuaan, cedera, atau kondisi medis tertentu seperti atrofi otot atau kelainan neurologis.
- Keterlambatan perkembangan: Pada anak-anak, masalah keterlambatan perkembangan atau kelainan perkembangan seperti cerebral palsy bisa memengaruhi kemampuan gerak.
- Kekakuan sendi dan kontraktur: Kondisi seperti arthritis, stroke, atau cedera pada jaringan lunak di sekitar sendi dapat menyebabkan kekakuan atau kontraktur yang membatasi gerakan.
- Malnutrisi: Kurang gizi atau defisiensi vitamin dan mineral dapat melemahkan otot, mengurangi kekuatan, dan energi yang dibutuhkan untuk bergerak.
- Gangguan muskuloskeletal dan neuromuskular: Ini termasuk berbagai kondisi mulai dari multiple sclerosis, dystonia, hingga dystrophies otot yang secara langsung memengaruhi kemampuan gerak.
- Indeks massa tubuh di atas persentil ke-75 sesuai usia: Obesitas dapat menempatkan tekanan ekstra pada sendi dan otot, mengurangi kemampuan untuk bergerak secara leluasa.
- Efek agen farmakologis: Obat-obatan tertentu, seperti yang digunakan untuk pengobatan nyeri kronis atau penyakit kronis tertentu, dapat menyebabkan kelemahan otot atau koordinasi yang buruk.
- Program pembatasan gerak: Terapi fisik yang salah atau kurang fleksibilitas dalam program latihan bisa mengurangi gerakan atau membatasinya selama periode pemulihan.
- Nyeri: Kondisi seperti arthritis, cedera, atau penyakit kronis lainnya dapat menyebabkan nyeri kronis yang menghambat gerakan.
- Kurang terpapar informasi tentang aktivitas fisik: Kurangnya pemahaman akan pentingnya aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari dapat mengurangi motivasi untuk bergerak.
- Kecemasan, gangguan kognitif, keengganan melakukan pergerakan: Faktor psikologis seperti kecemasan, depresi, gangguan kognitif, atau keengganan secara mental untuk bergerak bisa mempengaruhi kemampuan fisik.
- Gangguan sensoripersepsi: Gangguan pendengaran, penglihatan, atau perasaan fisik dapat mempengaruhi kesadaran tubuh terhadap lingkungannya, membatasi gerakan dan kemampuan beradaptasi terhadap situasi sehari-hari.