Loading

Distensi kandung kemih adalah kondisi di mana kandung kemih mengalami pembesaran atau peregangan yang abnormal karena terlalu banyaknya urine yang tertahan di dalamnya. Gangguan eliminasi urin, seperti retensi urin atau inkontinensia, dapat menyebabkan distensi kandung kemih. Retensi urin terjadi ketika kandung kemih tidak dapat mengosongkan urine dengan baik, sementara inkontinensia adalah ketidakmampuan untuk mengendalikan pengeluaran urine. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan urine di dalam kandung kemih, yang akhirnya dapat menyebabkan distensi atau peregangan berlebihan pada dinding kandung kemih.

Dalam hal distensi kandung kemih terkait dengan gangguan eliminasi urin, perawatan keperawatan bertujuan untuk mengurangi gejala, mencegah komplikasi, dan memperbaiki fungsi eliminasi urin. Beberapa tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan meliputi:

  1. Evaluasi: Perawat akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pasien, termasuk riwayat kesehatan, gejala yang dialami, dan pemeriksaan fisik untuk memahami penyebab distensi kandung kemih.
  2. Observasi: Perawat akan memantau tanda dan gejala distensi kandung kemih, seperti nyeri, ketidaknyamanan, atau perubahan dalam pola buang air kecil.
  3. Pengosongan Kandung Kemih: Perawat dapat membantu pasien dengan retensi urin untuk mengosongkan kandung kemih dengan melakukan kateterisasi atau teknik pengosongan lainnya yang sesuai.
  4. Pemberian Obat: Terapi obat dapat diberikan untuk membantu mengurangi retensi urin atau mengendalikan inkontinensia, sesuai dengan resep dan instruksi dokter.
  5. Edukasi: Perawat akan memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya tentang pentingnya menjaga kesehatan kandung kemih, teknik pengosongan kandung kemih yang tepat, dan tanda dan gejala yang perlu diwaspadai.
  6. Pemantauan dan Perawatan Lanjutan: Perawat akan terus memantau kondisi pasien, termasuk respon terhadap terapi dan kemungkinan komplikasi. Tindakan lanjutan dapat diberikan sesuai kebutuhan.
  7. Kolaborasi dengan Tim Kesehatan: Perawat akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya, termasuk dokter, ahli terapi fisik, dan spesialis urologi jika diperlukan, untuk menyusun rencana perawatan yang komprehensif dan efektif.

Tindakan keperawatan ini bertujuan untuk memberikan perawatan holistik yang meliputi pengelolaan gejala, pencegahan komplikasi, dan pemulihan fungsi eliminasi urin yang optimal bagi pasien.