Loading

Penurunan curah jantung dapat menyebabkan pemompaan jantung yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menit dan merupakan fungsi penting dari sistem kardiovaskular untuk memastikan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup ke seluruh tubuh.

Penurunan curah jantung dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan jantung, penurunan volume darah, dan penurunan resistensi vaskular sistemik. Akibatnya, organ dan jaringan di seluruh tubuh tidak menerima pasokan darah yang cukup, dan hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti hipoksia dan gagal organ.

Dalam praktik keperawatan, penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko penurunan curah jantung pada pasien dan melakukan intervensi yang sesuai untuk mencegah atau mengatasi kondisi ini. Beberapa intervensi yang dapat dilakukan meliputi pengelolaan penyakit jantung yang mendasar, pemberian terapi oksigen, pengelolaan volume cairan dan elektrolit, dan terapi farmakologi seperti vasopressor atau inotropik.

Beberapa langkah keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko penurunan curah jantung pada pasien, antara lain:

  1. Mengawasi tanda-tanda vital: Monitoring tanda-tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, dan frekuensi pernapasan adalah langkah penting dalam mengidentifikasi perubahan dalam curah jantung.
  2. Meningkatkan keseimbangan cairan dan elektrolit: Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit adalah penting untuk memastikan volume darah yang cukup dan meningkatkan curah jantung. Hal ini dapat dicapai melalui pengaturan asupan cairan dan elektrolit pasien serta penggunaan terapi diuretik atau vasopressor jika diperlukan.
  3. Memberikan oksigenasi yang adekuat: Memastikan pasien mendapatkan asupan oksigen yang cukup adalah penting untuk meningkatkan curah jantung dan mencegah komplikasi hipoksia. Pemberian oksigen dapat dilakukan melalui nasal kanul atau masker oksigen, atau dengan menggunakan ventilator mekanik jika diperlukan.
  4. Memberikan terapi farmakologi: Pemberian terapi farmakologi seperti inotropik atau vasopressor dapat meningkatkan curah jantung dan memperbaiki fungsi kardiovaskular pada pasien dengan risiko penurunan curah jantung.
  5. Memantau tanda-tanda komplikasi: Komplikasi yang mungkin terjadi akibat penurunan curah jantung seperti gagal organ, hipoksia, atau edema paru-paru, perlu dipantau dengan cermat dan ditangani sesegera mungkin.