Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
Contoh Resiko di Unit Gizi yang perlu kita kelola adalah :
- Kesalahan dalam pemberian diet pasien;
akibat : pasien tidak mendapat diet sesuai kebutuhannya rendah. - Kesalahan dalam penulisan diet ;
akibat : pasien tidak mendapat diet sesuai kebutuhannya. - snack terlambat;
akibat : jadwal makan pasien, terutama pasien DM tidak tepat. - pengkajian dan asuhan gizi tidak terlaksana ;
akibat : pasien tidak terkaji gizinya dan kemungkinan mendapat diet yang tidak sesuai kebutuhannya. - Lalat masuk dapur , akibatnya : makanan tidak higienis.
- Tikus masuk dapur; akibatnya : makanan tidak higienis.
- Bon makan terlambat ditulis ; akibatnya : keterlambatan pelayanan.
- Tidak teliti dalam pemorsian makanan ; akibatnya : pasien tidak mendapat diet sesuai kebutuhannya.
- Tidak teliti dalam persiapan bahan makanan ; akibatnya : makanan tidak higienis
- Karyawan shift pagi terlambat ; akibatnya : keterlambatan pelayanan.
- pemakaian APD yang kurang disiplin; akibatnya hasil pengolahan tercemar.
- Peralatan pengolahan makanan yang tidak sesuai ; akibatnya : hasil pengolahan tidak sesuai.
- Kompor meledak; akibatnya : petugas cidera.
- Pipa Gas bocor ; akibatnya : petugas cidera menghisap gas beracun.
- Terkena pisau ; akibatnya petugas cidera.
- Tersiram air panas ; akibatnya petugas cidera.
- Tersiram minyak panas ; akibatnya petugas cidera.
Dari Inventaris Resiko yang mungkin bisa timbul, dapat di analisa dampak dari resiko tersebut, biasanya dapat digolongkan dalam 2 golongan yaitu : 1) dampak kepada pasien atau keluarganya; 2) dampak terhadap Rumah sakit.
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko.
Analisis risiko dilakukan dengan menghitung :
Skore / Tingkat Resiko (R) = P x F x A
asumsi probabilitas kejadian (PELUANG) = P.
seringnya terjadi ( FREKUENSI ) = F .
dengan besaran dampak (AKIBAT) = A .
serta score/tingkat risiko ( RESIKO ) = R.
Sebagai contoh :
Grade Resiko biasa :
– Rendah – Resiko masih dapat di terima dan di toleransi,
– Cukup Tinggi – dilakukan perbaikan secepatnya,
– Tinggi – perlu mendapat perhatian dari manjemen puncak dan tindakan perbaikan segera di lakukan.,
– Sangat Tinggi – Perlu mendapat perhatian dari manjemen puncak dan tindakan Cyto perbaikan segera di lakukan.
18,940 total views, 16 views today