L.12108-Status Kesehatan Keluarga
Definisi : Kondisi Kesejahteraan fisik, mental dan sosial keluarga.
Ekspekstasi : Meningkat.
Kriteria Hasil :
- Kesehatan fisik anggota keluarga
- Kesehatan mental anggota keluarga
- Aktivitas fisik anggota keluarga
- Imunisasi anggota keluarga
- Perkembangan psikososial anggota keluarga
- Penyesuaian terhadap disabilitas
- Pengawasan perawatan anak
- Pengawasan perawatan kesehatan dewasa
- Akses fasilitas kesehatan
- Skrining kesehatan anggota keluarga sesuai usia
- Kunjungan anggota keluarga ke sekolah
- Prestasi sekolah anggota keluarga
- Pekerjaan orang tua
- Perumahan yang sesuai
- Suplai makanan bernutrisi
- Sumber keuangan
- Sumber perawatan kesehatan
- Sumber pelayanan sosial
- Kejadian infeksi anggota keluarga
- Kekerasan rumah tangga
- Penganiayaan fisik
- Penganiayaan psikologis
- Penyalahgunaan zat
- Penyalahgunaan merokok
- Kecanduan judi
Status kesehatan keluarga dapat mempengaruhi keberhasilan dalam keperawatan pasien atau penderita. Keluarga yang sehat secara fisik, mental dan sosial cenderung dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada pasien daripada keluarga yang tidak sehat. Keluarga yang sehat juga lebih mampu untuk memahami proses penyakit dan proses perawatan yang sedang dilakukan pasien, sehingga dapat membantu dalam proses kesembuhan pasien. Namun, keluarga yang tidak sehat dapat menjadi sumber stres tambahan bagi pasien dan dapat menghambat proses kesembuhan. Oleh karena itu, perawat harus memperhatikan kondisi kesejahteraan keluarga pasien dan melibatkan keluarga dalam proses perawatan pasien untuk membantu dalam proses kesembuhan pasien.
Beberapa status kesehatan keluarga yang perlu diperhatikan dan dapat menghambat proses keperawatan antara lain:
- Masalah kesehatan mental – Keluarga yang mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi, ansietas, atau skizofrenia dapat menghambat dukungan yang diberikan kepada pasien dan dapat meningkatkan stres bagi pasien.
- Masalah kesehatan fisik – Keluarga yang menderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau asma dapat mengalami kesulitan dalam memberikan dukungan kepada pasien dan dapat menghambat proses perawatan pasien.
- Konflik keluarga – Konflik antar anggota keluarga dapat menghambat komunikasi yang efektif dan dukungan yang diberikan kepada pasien, sehingga dapat menghambat proses perawatan pasien.
- Keterbatasan ekonomi – Keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi dapat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pasien dan dapat menghambat proses perawatan pasien.
- Kultur dan budaya – Keluarga yang berasal dari latar belakang kultur dan budaya yang berbeda dapat memiliki pandangan dan cara pandang yang berbeda tentang proses perawatan pasien yang dapat menghambat proses perawatan pasien.
Perawat perlu memperhatikan status kesehatan keluarga pasien dan melibatkan keluarga dalam proses perawatan, perawat dapat membantu pasien untuk secepat mungkin pulih dan memperbaiki kualitas hidup pasien. Selain itu, melibatkan keluarga dalam proses perawatan juga dapat membantu perawat dalam menentukan intervensi yang tepat sesuai dengan kondisi pasien dan keluarga.
Perawat yang melibatkan keluarga dalam proses perawatan dapat membantu perawat dalam menentukan intervensi yang tepat untuk pasien. Misalnya, jika keluarga memiliki masalah kesehatan mental, perawat dapat merekomendasikan intervensi yang sesuai untuk membantu mengatasi masalah tersebut dan membantu pasien dalam proses perawatannya. Atau jika keluarga memiliki keterbatasan ekonomi, perawat dapat merekomendasikan intervensi yang sesuai untuk membantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan pasien. Intervensi yang tepat dapat membantu dalam proses perawatan pasien dan memperbaiki kualitas hidup pasien.