Pengertian :
Proses supuratif fokal pada jaringan otak
Anamnesis
- Nyeri kepala yang progresif, mual, muntah, kejang, defisit neurologis fokal, perubahan status mental, demam
- Ditemukan faktor risiko : sinusitis, otitis media, mastoiditis, infeksi gigi, trauma kranial (iatrogenik atau artifisial). Penyebaran hematogen dari sumber infeksi jauh : penyakit paru dan jantung, ISK, infeksi kulit, infeksi intraabdomen osteomyelitis
Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan fisik umum
- Pemeriksaan fisik neurologik :
- Kesadaran
- Fungsi luhur (berbahasa, memori)
- Tanda rangsang meningeal
- Saraf kranialis
- Motoris
- Sensoris
- Autonom
- Reflek (fisiologis, patologis)
- Fungsi cerebellum
Kriteria diagnosis
- Ditemukan trias abses otak (demam, nyeri kepala, defisit neurologis fokal) dan gambaran CT-scan/MRI dengan kontras menunjukkan adanya gambaran abses.
Diagnosis kerja : ABSES OTAK
Diagnosis banding
- Tumor otak
- Cysticercosis
- Abses epidural
- Meningitis bakterial
- Pemeriksaan Penunjang :
- Darah lengkap, GDA,GD puasa/GD 2 jam PP,LED, ureum kreatinin, urine lengkap, CRP, SGOT/PT, kultur darah dan sensitivitas, kultur
- CT-Scan /MRI kepala dengan kontras
- Foto thorak, ECG,echocardiografi, CT scan thorax,
- kepala tanpa kontras
- Megnetic resonanfoto panaromic (sesuai indikasi)
Terapi
- Infus NaCl 0.9% atau RL atau Ringer asering
- Oksigen (bila saturasi < 95 %)
- Pemasangan antibiotik yang sesuai selama 6 minggu. Pilihan antibiotik berdasarkan dengan
- Tindakan bedah (drainase/eksisi) diindikasikan pada kasus lesi dengan diameter >2.5 cm, terdapat efek masa yang signifikan, kondisi neurologis yang memburuk, setelah 2 minggu abses membesar atau setelah 4 minggu ukuran abses tidak
- Terapi medikamentosa tanpa tindakan bedah umunya suboptimal, namun dapat dipertimbangkan pada ksus : abses dengan diameter 2 cm, serebritis tanpa disertai dengan pembentukan kapsul, lesi yang multiple atau lokasinya sulit dijangkau.
- Monitol 0,25-0,5 gr/kgBB diulang setiap 4-6 jam (tapering off 5 hari) bila didapatkan tanda – tanda tekanan intrcranial meningkat.
- Paracetamol (sesuai indikasi)
- Pengobatan fokus infeksi primer
Antibiotik | Dosis Total sehari Anak | Dosis Total sehari Dewasa | Interval Pemberi an | |
Ampicillin | 400 mg/kgBB/hr | 12-18 gr/hr | 4 jam | |
Cefatoxim | 200 mg/kgBB/hr | 8-12 gr/hr | 4 jam | |
ceftazidim | 100 mg/kgBB/hr | 8 gr/hr | 4 jam | |
Chlora,phenicol | 75-100 mg/kgBB/hr | 4 gr/hr | 6 jam | |
Amikacin | 1 gr/hr | 8 jam | ||
Kanamycin | 1 gr/hr | 8 jam | ||
Gentamycin | 5 mg/kgBB/hr | 200 mg/hr | 8 – 12
jam |
|
Trimetroprim/
sulfametox azole |
10 mg.kgBB/hr
(Trimetropri m) |
10 mg/kgBB/ hr (Trimetropri m) | 8 jam | |
Metronidazole | 30 mg/lgBB/hr | 1-2 gr/hr | 12 jam | |
Ciprofloxacin | 1.5gr/hr | 12 jam | ||
Levofloxacin | 500-750
mg/hr |
12 jam | ||
Vancomycin | 20-40 mg/kgBB/hr | 9-12 gr/hr | 6 jam | |
Meropenem | 40 mg/kgBB/hr | 1-2 gr/hr | 8 jam | |
Edukasi
- Menjelaskan penyakit, penyebab, terapi, prognosis penyakit
- Kontrol poli saraf setelah diperbolehkan rawat jalan
Prognosis
- Ad vitam : dubia ad bonam
- Ad sanationam : dubia ad bonam
- Ad fumgsionam: dubia ad bonam
Indikator Medis :
80 % pasien bertahan hidup
Ruptur abses kedalam ventrikel mortalitasnya mencapai 80%, 60% pasien sembuh dengan atau tanpa defisit neurologis ringan
Kepustakaan :
- McQuillen Daniel et al 2011. Bacterial Disease. Netters Neurology 2nd Philadelphia; elsevier
- Marra,C, 2004 Infection of The Central Nervous System In : Manual of Neorologic Therapeutics 7th edition
- Rianawati S.B 2010. PEdoman diagnosis dan terapi SMF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas KEdokteran Universitas Brawijaya Malang
1,980 total views, 3 views today