DAFTAR REGULASI SNARS – RUMAH SAKIT
STANDAR | MATERI | CHECK |
AP | Asesmen Pasien | |
AP 1 | Regulasi tentang isi, jumlah dan jenis asesmen awal medis dan keperawatan sesuai d) sampai dengan n) di maksud dan tujuan, sesuai MIRM 13.1, termasuk:
pelaksanaan pasien rawat jalan dengan penyakit kronis, asesmen awal diperbaharui setelah 3 (tiga) bulan. |
|
AP 1.2 | Regulasi tentang kerangka waktu penyelesaian asesmen awal pasien rawat jalan. | |
AP1.3 | Regulasi tentang kerangka waktu penyelesaian asesmen awal pasien gawat darurat. | |
AP 1.4 | Regulasi tentang kriteria risiko nutrisional | |
AP 1.4.1 | Regulasi tentang kriteria asesmen kebutuhan fungsional dan risiko jatuh. | |
AP 1.5 | Regulasi tentang skrining nyeri, termasuk asesmen nyeri sesuai dengan AP 1.5 EP 2. | |
AP 1.6 | Regulasi tentang asesmen tambahan sesuai populasi. | |
AP 2 | Regulasi tentang asesmen ulang oleh DPJP, PPJA dan profesional pemberi asuhan (PPA) lainnya untuk evaluasi respons pasien terhadap asuhan yang diberikan sebagai tindak lanjut. | |
AP 2.1 | Regulasi tentang pengaturan urutan penyimpanan lembar RM sesuai MIRM 13 EP 5. | |
AP 3 | Regulasi tentang PPA yang kompeten dan berwenang melakukan asesmen awal, asesmen ulang dan asesmen gawat darurat sesuai EP 3 dalam bentuk SPK dan RKK. | |
AP 5 |
|
|
AP 5.1 | Regulasi tentang penetapan seorang (atau lebih) tenaga profesional yang kompeten dan berwenang untuk memimpin pelayanan laboratorium terintegrasi disertai uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang. | |
AP 5.3 | Program tentang manajemen risiko di laboratorium sesuai dengan MFK 2, MFK 4, MFK 5 dan PKPO 3.1. | |
AP 5.3.2 | Regulasi tentang penetapan hasil laboratorium yang kritis termasuk pelaporan dan tindak lanjutnya, yang disusun secara kolaboratif. | |
AP 5.4 | Regulasi tentang kerangka waktu penyelesaian pemeriksaan laboratorium, termasuk waktupenyelesai-an pemeriksaan cito sesuai dengan EP 3 dan pelaksanaan evaluasinya sesuai dengan EP 2. | |
AP 5.5 | Program tentang pengelolaan peralatan laboratorium( lihat MFK 8 ), termasuk alat yang tersedia melalui kontrak. | |
AP 5.6 | Regulasi tentang pengelolaan logistik laboratorium, reagensia essensial termasuk bila terjadi kekosongan. | |
AP 5.7 | Regulasi tentang spesimen meliputi:
|
|
AP 5.8 | Regulasi tentang penetapan dan evaluasi rentang nilai normal. | |
AP 5.9 | Program mutu laboratorium klinik,termasuk AP 5.9.1 sesuai dengan TKRS 11 EP 2 dan PMKP 6 EP 2. | |
AP 5.11 | Regulasi tentang penyediaan dan pelayanan darah, termasuk bank darah RS. | |
AP 5.11.1 | Regulasi tentang penetapan penanggung jawab pelayanan darah dan transfusi yang kompeten dan berwenang. | |
AP 5.11.2 | Regulasi tentang program kendali mutu sesuai dengan TKRS 11 EP 2 dan PMKP 6 EP 2. | |
AP 6 | Pedoman pengorganisasian radiologi termasuk penetapan Kepala unit beserta uraian jabatannya (AP 6.1), pola ketenagaan (AP 6.2)
Pedoman pelayanan, termasuk:
|
|
AP 6.1 | Regulasi tentang penetapan seorang (atau lebih) tenaga profesional yang kompeten dan berwenang untuk memimpin pelayanan RIR disertai uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang. | |
AP 6.2 | Penetapan pola ketenagaan dalam Pedoman pengorganisasian unit radiologi (AP 6) | |
AP 6.3 | Program tentang manajemen risiko di RIR sesuai dengan MFK 2, MFK 4, MFK 5 dan PKPO 3.1 | |
AP 6.3.1 | Regulasi tentang :
Risiko radiasi diidentifikasi sesuai EP 4. (AP 6.3.1) |
|
AP 6.4 | Regulasi tentang kerangka waktu penyelesaian pemeriksaan RIR, termasuk waktu penyelesaian pemeriksaan cito sesuai dengan EP 3 dan pelaksanaan evaluasinya sesuai dengan EP 2 | |
AP 6.5 | Program tentang pengelolaan peralatan Radiodiagnostik, Imajing Dan Radiologi Intervensional ( lihat MFK 8 ), termasuk alat yang tersedia melalui kontrak.
Program unit radiologi, meliputi:
|
|
AP 6.6 | Regulasi tentang film x-ray dan bahan lain yang diperlukan.
Pengelolaan logistik radiologi dalam Pedoman pelayanan farmasi (PKPO 2.1 dan 2.1.1) |
|
AP 6.7 | Program mutu unit radiologi dalam Program unit radiologi (AP 6.5)
Program mutu RIR, sesuai dengan TKRS 11 EP 2 dan PMKP 6 EP 2. |
|
AP 6.8 | Sertifikasi radiologi rujukan | |
PAP | Pelayanan dan Asuhan Pasien | |
PAP 1 | Regulasi tentang pelayanan yang seragam dengan memuat butir a) sd e) di maksud dan tujuan.
PPK (bersama SMF) untuk semua diagnosis atau kondisi yang ada di RS. Perawat buat asuhan keperawatan |
|
PAP 2 | Regulasi tentang pelayanan dan asuhan terintegrasi, termasuk tentang :
komunikasi antar PPA dan pendokumentasiannya sesuai uraian di EP 4.(PAP 2) Panduan case manager/ MPP a s/d h Panduan DPJP (ARK 3.2) |
|
PAP 2.1 | Regulasi tentang rencana asuhan oleh PPA dengan metode IAR, termasuk tentang EP 2, 3, 4 dan 5. | |
PAP 2.2 | Regulasi tentang tata cara pemberian instruksi termasuk tentang EP 3 dan 4. | |
PAP 2.3 | Regulasi tentang tindakan klinis dan tindakan diagnostik serta lokasi/form pencatatannya di rekam medis, termasuk tentang EP 2, 3 dan 4. | |
PAP 3 | Regulasi tentang proses identifikasi pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi sesuai dengan populasi pasiennya, disertai penetapan risiko tambahan yang mungkin berpengaruh pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi, termasuk EP 2 dan EP 4. | |
PAP 3.1 | Regulasi untuk pelaksanaan early warning system (EWS). | |
PAP 3.2 | Regulasi tentang pelayanan resusitasi. | |
PAP 3.3 | Regulasi tentang pelayanan darah dan produk darah meliputi butir a) sampai dengan f) pada maksud dan tujuan. (lihat juga AP 5.11, 5.11.1, 5.11.2) | |
PAP 3.4 | Regulasi tentang asuhan pasien dengan alat bantu hidup dasar atau pasien koma. | |
PAP 3.5 | Regulasi tentang asuhan pasien penyakit menular dan immuno-suppressed. | |
PAP 3.6 | Regulasi tentang asuhan pasien dialisis termasuk EP 3. | |
PAP 3.7 | Regulasi tentang pelayanan penggunaan alat penghalang (restraint), termasuk tentang informed consentnya dan EP 3. | |
PAP 3.8 | Regulasi tentang pelayanan khusus terhadap pasien yang lemah, lanjut usia, anak, dan yang dengan ketergantungan bantuan, serta populasi yang berisiko disiksa dan risiko tinggi lainnya termasuk pasien dengan risiko bunuh diri. | |
PAP 3.9 | Regulasi pelayanan khusus terhadap:
2)pelayanan lain yang berisiko tinggi. |
|
PAP 4 | Pedoman pelayanan gizi, termasuk upaya mengurangi risiko infeksi (PPI 7.6) Regulasi tentang pelayanan gizi, termasuk tentang EP 2, 3, 4, 5 dan 6 (bila diizinkan). | |
PAP 5 | Regulasi tentang asuhan dan terapi gizi terintegrasi, termasuk EP 2, 3, 4. (Lihat PAP 2) | |
PAP 6 | Regulasi tentang pelayanan pasien untuk mengatasi nyeri, termasuk EP 2, 3, 4, 5.
Pedoman Manajemen Nyeri, meliputi skrining dan asesmen nyeri serta evaluasinya (AP 1.5), hak pasien (HPK 2.5), dan edukasi nyeri (MKE 10) |
|
PAP 7 | Regulasi tentang asesmen awal dan ulang pasien terminal meliputi butir a) sampai dengan i) pada maksud dan tujuan, termasuk butir a) s/d f) di PAP 7.1.
Panduan pasien terminal, termasuk hak pasien dan edukasi keluarga (HPK 2.6), termasuk DNR (HPK 2.4) |
|
PAP 7.1 | Regulasi tentang pelayanan pasien dalam tahap terminal, meliputi EP 2, 3, 4, 5, 6. | |
Pelayanan Anestesi dan Bedah | ||
PAB 1 | Regulasi tentang pelayanan anestesi, sedasi moderat dan dalam.
Pedoman pelayanan anestesi dan sedasi (PAB 3,5,5.1,6,6.1) |
|
PAB 2 | Regulasi tentang:
2) Penetapan penanggung jawab pelayanan anestesi, sedasi moderat dan dalam disertai uraiang tugas, tanggung jawab dan wewenang serta rencana kegiatan. |
|
PAB 2.1 | Regulasi tentang penetapan pengukuran mutu dan pelaporan insiden keselamatan pasien dalam pelayanan anestesi, sedasi moderat dan dalam, sesuai TKRS 11 EP 1.
Program mutu unit kamar operasi, pelaksanaan asesmen pra anestesi, pra sedasi, monitoring status fisiologis, dan pemulihan |
|
PAB 3 | Regulasi tentang pelayanan sedasi yang seragam di semua tempat di RS termasuk untuk PAB 3.2 EP 1 s/d 3. | |
PAB 3.1 | Regulasi berupa SPK dan RKK staf anestesi yang melakukan sedasi. | |
PAB 5 | Regulasi tentang pelayanan anestesi harus direncanakan dan didokumentasikan meliputi:
2)Obat anestesi, dosis dan rute. |
|
PAB 5.1 | Regulasi tentang kewajiban dokter anestesi memberikan edukasi dan mendokumentasikannya. | |
PAB 6 | Regulasi tentang monitoring selama anestesi dan operasi. | |
PAB 6.1 | Regulasi tentang pemindahan pasien dari ruang pemulihan. | |
PAB 7 | Regulasi tentang pelayanan bedah di RS yang meliputi asesmen pra bedah dengan metode IAR, termasuk untuk EP 2 dan 3.
Pedoman pelayanan bedah, meliputi:
|
|
PAB 7.2 | Regulasi tentang laporan operasi yang memuat sekurang-kurangnya a) s/d h) termasuk EP 3 | |
PAB 7.3 | Regulasi tentang rencana asuhan pasca operasi yang meliputi:
|
|
PAB 7.4 | Regulasi tentang penggunaan implan bedah berupa hal hal yang meliputi a) s/d h) pada maksud dan tujuan, termasuk bila dilakukan penarikan kembali. | |
PAB 8 | Regulasi tentang penetapan jenis pelayanan bedah yang dapat dilaksanakan.
Kemampuan pelayanan operasi (TKRS 3.1) |
|
PAB 8.1 | Regulasi tentang penetapan pengukuran mutu dan pelaporan insiden keselamatan pasien dalam pelayanan bedah, sesuai TKRS 11 EP 1
Program mutu pelayanan bedah: asesmen, site marking, surgical safety check list, diskrepansi diagnosis pra dan pasca bedah |
|
Akases ke Rumah sakit dan Kontinuitas pelayanan | ||
ARK 1 | Pedoman pelayanan dan asuhan pasien RS
|
|
ARK 1.1 | Pedoman pelayanan IGD (TKRS 10), tentang triage berbasis bukti | |
ARK 1.2 | Pedoman pelayanan rawat inap (TKRS 10), termasuk kemampuan pelayanan rawat inap (TKRS 3.1) dan
|
|
ARK 2 | Pedoman pelayanan RM ? pendaftaran pasien rawat jalan, rawat inap dan IGD | |
ARK 2.3 | Pedoman pelayan ICU (TKRS 10) ? kriteria masuk dan keluar ICU | |
ARK 5 | Panduan rujukan | |
ARK 6 | Transportasi pasien | |
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat | ||
PKPO 1 | Pedoman Pengorganisasian dan Pedoman Pelayanan Farmasi | ? |
PKPO 2 | Pembentukan Tim Farmasi dan Terapi, beserta Pedoman Kerja dan Program | |
PKPO 2.1 | Pedoman Pelayanan Farmasi, meliputi:
|
|
PKPO 3.1 | Pedoman pengelolaan B3 (MFK 5) | |
PKPO 4 | Panduan resep, meliputi syarat resep lengkap | |
PKPO 6 | Staf medis yang kompeten dan berwenang, termasuk pembatasannya (SPK dan RKK) (KKS 10) | |
Hak Pasien dan Keluarga | ||
HPK 3 | Pedoman pengelolaan pengaduan pasien dan keluarga | |
HPK 5.1 | Panduan persetujuan tindakan kedokteran, termasuk HPK 5.2, HPK 5.3 dan MKE 9 | |
HPK 6 | Pedoman penyelenggaraan penelitian dengan pasien sebagai subyek, termasuk HPK 6.1, HPK 6.2, HPK 6.4 serta HPK 7 | |
HPK 8 | Pedoman donasi organ, termasuk HPK 8.1 dan HPK 8.2 | |
Sasaran Keselamatan Pasien | ||
SKP 1 | Panduan identifikasi pasien | |
SKP 2 | Pedoman komunikasi efektif (MKE 1), tentang teknik komunikasi antar staf klinis termasuk PPA | |
SKP 2.1 | Penetapan nilai kritis (AP 5.3.2) | |
SKP 3 | Panduan pengelolaan obat yang perlu diwaspadai, termasuk upaya mencegah kekurang hati-hatian dalam pengelolaan elektrolit konsentrat (SKP 3.1) | |
SKP 4 | Panduan penandaan lokasi operasi | |
SKP 4.1 | Pedoman pelayanan unit kamar operasi (TKRS 10), tentang pelaksanaan surgical safety check list | |
SKP 5 | Pedoman PPI, tentang teknik cuci tangan (PPI 9) | |
SKP 6 | Panduan upaya mengurangi risiko cedera akibat pasien jatuh, meliputi asesmen dan monitoringnya (AP 1.4.1) | |
Manajemen Komunikasi dan Edukasi | ||
MKE 1 | Pedoman komunikasi efektif, meliputi:
|
|
MKE 4 | Ketetapan tentang informasi yang harus disampaikan secara akurat dan tepat waktu ke seluruh rumah sakit, dalam Pedoman komunikasi efektif (MKE 1) | |
MKE 5 | Tata cara berkomunikasi dalam Pedoman komunikasi efektif antara pemberi asuhan (MKE 1) | |
MKE 6 | Pembentukan Komite PKRS, termasuk pedoman kerja dan program | |
Manajemen Informasi dan Rekam Medis | ||
MIRM 1 | Pedoman pengorganisasian dan pedoman kerja Unit SIM RS | |
MIRM 1.1 | Pengelolaan data dan informasi dalam Pedoman pengelolaan data dan informasi, termasuk:
|
|
MIRM 8 |
|
|
MIRM 9 | Penetapan tenaga kesehatan yang memiliki hak akses ke rekam medis dalam Pedoman Rekam Medis Rumah Sakit (MKE 13.1) | |
MIRM 10 | Penetapan tentang jangka waktu penyimpanan berkas rekam medis pasien dalam Pedoman Rekam Medis Rumah Sakit (MKE 13.1) | |
MIRM 11 | Penetapan mencegah akses penggunaan rekam medis bentuk kertas dan atau elektronik tanpa izin dalam Pedoman Pelayanan Rekam Medis (MIRM 8) | |
MIRM 12 | Standar kode diagnosis, kode tindakan, definisi, simbol dan singkatan dalam Pedoman Rekam Medis (MIRM 13.1) | |
MIRM 13 | setiap pasien memiliki rekam medis dengan satu nomor rekam medis sesuai dengan sistem penomoran unit dalam Pedoman Rekam Medis (MIRM 13.1) | |
MIRM 13.1 | Penetapan isi spesifik dari berkas rekam medis pasien dalam Pedoman Rekam Medis Rumah Sakit
Pedoman Rekam Medis Rumah Sakit meliputi:
|
|
MIRM 13.1.1 | Rekam medis pasien gawat darurat memuat waktu kedatangan dan keluar pasien, ringkasan kondisi pasien saat keluar dari gawat darurat, dan instruksi tindak lanjut asuhan | |
MIRM 13.2 | Penetapan individu yang berwenang mengisi rekam medis dan memahami cara melakukan koreksi dalam Pedoman Rekam Medis (MIRM 13.1) | |
MIRM 13.4 | Pembentukan tim review rekam medis, termasuk pedoman kerja dan program untuk melaksanakan review rekam medis secara berkala | |
MIRM 14 | Pengaturan privasi dan kerahasiaan informasi terkait data pasien dan hak akses pasien terhadap isi rekam medis dalam Pedoman Rekam Medis (MIRM 13.1) | |
Tata Kelola Rumah Sakit | ||
TKRS 1 | Penetapan organisasi RS oleh pemilik atau representasi pemilik, termasuk organisasi governing body, komite medis dan keperawatan (TKRS 8) | |
TKRS 2 | Dalam SOTK diuraikan uraian jabatan Direktur RS, termasuk uraian jabatan para Kepala Bidang/Divisi (TKRS 3), dan Kepala Unit Pelayanan TKRS 3.1 | |
TKRS 3.1 | Penetapan jenis pelayanan RS | |
TKRS 3.2 | Penetapan pertemuan di setiap dan antartingkat RS (EP 1)
Komunikasi efektif antar PPA (MKE 1) |
|
TKRS 3.3 | Pedoman manajemen SDM RS (KKS) | |
TKRS 4 | Pedoman PMKP (PMKP 2), termasuk penetapan prioritas (PMKP 5) | |
TKRS 5 | Penetapan peningkatan mutu prioritas (PMKP 5) | |
TKRS 6 | Panduan penyusunan kontrak, termasuk dengan staf medis, kontrak sterilisasi (PPI 7.2.1), termasuk monitoring mutu pelayanan | |
TKRS 6.2 | Penetapan pelayanan oleh dokter praktik mandiri (TKRS 3.1) | |
TKRS 7 | Panduan penapisan teknologi medis dan obat | |
TKRS 7.1 | Pedoman pengadaan alkes dan obat yang berisiko (PKPO 2.1 dan PKPO 2.1.1 | |
TKRS 9 | Pedoman pengorganisasian unit kerja. Setiap nama jabatan dilengkapi dengan:
Uraian jabatan, meliputi: (KKS 2.3)
Pola ketenagaan (KKS 2) Orientasi Tata hubungan kerja Rapat/koordinasi |
|
TKRS 10 | Pedoman pelayanan unit kerja, termasuk pengaduan di unit kerja (HPK 3) | |
TKRS 11 | Kriteria pemilihan indikator mutu RS (TKRS 4 EP 3), termasuk menetapkan peningkatan mutu prioritas (TKRS 5 dan PMKP 5) | |
TKRS 11.2 | Penetapan setiap KSM memilih 5 standar pelayanan kedokteran untuk di evaluasi | |
TKRS 12 | Pembentukan Komite Etik RS, termasuk Pedoman Kerja
Pedoman Tata Kelola Etik RS, termasuk menetapkan kode etik pegawai RS |
|
TKRS 12.2 | Pedoman pengelolaan pengaduan pasien dan keluarga (HPK 3) | |
TKRS 13.1 | Panduan budaya keselamatan (PMKP 10) | |
Kompetensi dan Kewenangan Staf | ||
KKS | Pedoman manajemen/pengelolaan SDM RS, meliputi:
|
|
KKS 1 | Perencanaan kebutuhan staf rumah sakit berdasarkan Penetapan standar jumlah SDM (KKS 2.2) | |
KKS 2 |
|
|
KKS 2.1 | Penetapan evaluasi dan pemutakhiran terus menerus pola ketenagaan (KKS 2) | |
KKS 2.2 | Penetapan standar jumlah SDM pada Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja (TKRS 9) sesuai pola ketenagaan (KKS 2) | |
KKS 2.3 | Persyaratan jabatan dan uraian jabatan (TKRS 9) | |
KKS 2.4 | Pengaturan penempatan kembali sesuai KKS 2 | |
KKS 8 | Program pendidikan dan pelatihan (PMKP 3), termasuk pelatihan PPI (PPI 11) | |
KKS 8.1 | Program pendidikan dan pelatihan (KKS 8), pelatihan teknik resusitasi (PAP 3.2) | |
KKS 8.2 | Pedoman K3RS (MFK 3, PPI 7.5)
Panduan penanganan kekerasan di tempat kerja |
|
KKS 10,14,17 | SPK dan RKK | |
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien | ||
PMKP 1 | Pembentukan Komite PMKP | |
PMKP 2 | Pedoman PMKP (TKRS 4) | |
PMKP 2.1 | Penetapan sistem manajemen data program PMKP yang terintegrasi pada Pedoman manajemen data dan informasi (MIRM 1.1 dan PMKP 7), termasuk integrasi dengan surveilans PPI (PPI 10) | |
PMKP 3 | Program pelatihan RS (KKS 8) | |
PMKP 5 | Program peningkatan mutu RS (TKRS 1.3), menetapkan indikator mutu RS (TKRS 4 EP 3), termasuk menetapkan peningkatan mutu prioritas (TKRS 5) | |
PMKP 5.1 | Program evaluasi pelayanan kedokteran (PPK, alur klinis atau protokol) | |
PMKP 7 | Manajemen data yang meliputi butir a) sampai dengan c) dalam Pedoman manajemen data dan informasi (MIRM 1.1 dan PMKP 2.1), termasuk analisis (PMKP 7.1), dan validasi (PMKP 8) | |
PMKP 9 | Pedoman upaya keselamatan RS, termasuk manajemen risiko (PMKP 12), meliputi:
|
|
PMKP 10 | Panduan budaya keselamatan (TKRS 13.1) | |
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi | ||
PPI 1 | Pembentukan Komite PPI, meliputi Pedoman Kerja termasuk pelaksanaan surveilans (PPI 6 a s/d g) dan Program (PPI 1.1, PPI 5 dan MFK 3), kegiatan survelans (PPI 6) dan Pedoman Upaya Keselamatan dengan menggunakan manajemen risiko (PPI 7 dan PPI 7.1), termasuk tersedianya anggaran (TKRS 1.1 dan PPI 4) | |
PPI 1.1 | Penetapan yang meliputi a) angka infeksi yang akan diukur dalam program PPI (PPI 1), dan b) sistem pelaporan dari IPCN dalam Pedoman kerja Komite PPI (PPI 1) | |
PPI 2 | Penetapan perawat IPCN | |
PPI 3 | Penetapan IPCLN | |
PPI 4 | Tersedia anggaran yang cukup untuk menunjang pelaksanaan program PPI pada RKA (TKRS 1.1) | |
PPI 5 | Program PPI a s/d g dan kesehatan kerja yang komprehensif (PPI 1 dan MFK 3) | |
PPI 6 | Regulasi tentang pelaksanaan surveilans meliputi butir a) sampai dengan f), | |
PPI 7 | Penetapan risiko infeksi pada prosedur dan proses asuhan invasif yang berisiko infeksi serta strategi untuk menurunkan risiko infeksi pada Pedoman Upaya Keselamatan (PPI 1) | |
PPI 7.1 | Penetapan risiko infeksi pada proses kegiatan penunjang pelayanan (PPI 1) | |
PPI 7.2 | Pedoman sterilisasi, termasuk penetapan batas kadaluarsa dari alkes yang digunakan kembali/reuse (PPI 7.2.2) | |
PPI 7.2.1 | Kerjasama sterilisasi dengan pihak luar rumah sakit (TKRS 6) | |
PPI 7.2.2 | Penetapan batas kadaluarsa dari alkes yang digunakan kembali pada Pedoman sterilisasi (PPI 7.2) | |
PPI 7.3 | Pedoman pengorganisasian unit kerja pengelola londri (TKRS 9 dan KKS 2.3) | |
PPI 7.3.1 | Pedoman manajemen linen | |
PPI 7.4 | Pedoman pengelolaan limbah | |
PPI 7.5 | Pedoman K3 RS (MFK 3), meliputi risiko tertusuk benda tajam (PPI 7.5), risiko kesehatan kerja karena terpapar infeksi (PPI 5) | |
PPI 7.6 | Pedoman pelayanan gizi, termasuk upaya mengurangi risiko infeksi (PAP 4) | |
PPI 7.7 | Pedoman pengendalian mekanis dan teknis, termasuk ICRA (MFK 4.1) | |
PPI 8 8.1 8.3 9 | Pedoman PPI RS, termasuk
|
|
PPI 9.1 | Pedoman penggunaan alat pelindung diri (APD) | |
PPI 10 | Pedoman manajemen data dan informasi (PMKP 2.1, MIRM 1.1 dan PMKP 7), termasuk integrasi dengan surveilans PPI (PPI 10) | |
PPI 11 | Program pendidikan dan pelatihan (KKS 8), termasuk pelatihan PPI | |
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan | ||
MFK 2 | Pedoman upaya keselamatan RS termasuk manajemen risiko (PMKP 9, 12 dan MFK 4)
Program manajemen risiko a s/d f dan sistem pelaporannya (MFK 10) |
|
MFK 3 | Pembentukan unit/komite K3RS, termasuk Pedoman Kerja K3RS dan Program (terkait juga dengan PPI 1, PPI 5) | |
MFK 4.1 | Panduan asesmen risiko prakonstruksi | |
MFK 5 | Pedoman pengelolaan B3 (PKPO 3.1), termasuk penyimpanan dan pengolahan limbah (MFK 5.1) | |
MFK 6 | Pedoman penanggulangan bencana | |
MFK 7 | Pedoman penanggulangan kebakaran | |
MFK 7.2 | Penetapan RS kawasan bebas rokok | |
MFK 8 | Pedoman pemeliharaan peralatan medis, termasuk pemantauan dan tindakan re-call, pelaporan insiden | |
MFK 9.1 | Pedoman pengelolaan inventaris, termasuk laboratorium (AP 5.5) | |
MFK 9.2 | Pedoman pengelolaan sistem utilitas, termasuk uji joba bila gagal (MFK 9.2.1) | |
MFK 9.3 | Panduan pengelolaan air bersih | |
MFK 10 | Sistem pelaporan data insiden/kejadian/ kecelakaan setiap program manajemen risiko fasilitas | |
MFK 11 | Program pelatihan | |
PEDOMAN UPAYA KESELAMATAN (PMKP 9) DAN MANAJEMEN RISIKO (PMKP 12, MFK 3) | ||
Pedoman PMKP (TKRS 4 dan PMKP 2) |
||
|
||
|
||
|
3,651 total views, 7 views today