Supresi respon inflamasi, atau penurunan respons inflamasi tubuh terhadap invasi patogen, dapat menjadi faktor risiko meningkatnya serangan organisme patogenik. Inflamasi adalah respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, dan melibatkan berbagai reaksi biologis yang melibatkan mediator-mediator inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin. Berikut adalah beberapa alasan mengapa supresi respon inflamasi dapat meningkatkan risiko infeksi:

  1. Pemecahan Barrier Pertahanan: Respons inflamasi membantu mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dan memobilisasi sel-sel kekebalan ke area yang terinfeksi. Supresi respon inflamasi dapat menghambat kemampuan tubuh untuk secara efektif merespons invasi patogen, memungkinkan mikroorganisme lebih mudah menembus barrier pertahanan tubuh.
  2. Hambatan Fagositosis: Fagositosis, yaitu proses sel kekebalan yang melibatkan menelan dan menghancurkan patogen, merupakan bagian penting dari respons inflamasi. Supresi respon inflamasi dapat mengurangi efisiensi fagositosis, sehingga patogen memiliki kesempatan lebih besar untuk bertahan hidup dan berkembang biak.
  3. Penurunan Aktivitas Sel-sel Kekebalan: Sel-sel kekebalan, termasuk makrofag dan sel neutrofil, memiliki peran penting dalam respons inflamasi. Supresi dapat menyebabkan penurunan aktivitas dan fungsi normal dari sel-sel ini, menyebabkan penurunan daya tangkal tubuh terhadap infeksi.
  4. Ketidakseimbangan Pro-inflamasi dan Anti-inflamasi: Respons inflamasi yang normal melibatkan keseimbangan antara mediator-mediator pro-inflamasi dan anti-inflamasi. Supresi respon inflamasi dapat menyebabkan ketidakseimbangan ini, dengan dominasi mediator anti-inflamasi, yang dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan invasi patogen.
  5. Gangguan Proses Penyembuhan: Inflamasi juga memainkan peran penting dalam proses penyembuhan. Supresi respon inflamasi dapat mengganggu proses penyembuhan luka dan memperpanjang waktu pemulihan setelah cedera atau infeksi.
  6. Peningkatan Risiko Infeksi Sistemik: Supresi respon inflamasi dapat meningkatkan risiko infeksi sistemik, yaitu infeksi yang melibatkan seluruh tubuh dan dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius.
  7. Peningkatan Risiko Infeksi Oportunistik: Supresi respon inflamasi juga dapat meningkatkan risiko infeksi oportunistik, yaitu infeksi oleh mikroorganisme yang biasanya tidak menimbulkan penyakit pada individu dengan sistem kekebalan yang normal.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan supresi respon inflamasi melibatkan kondisi medis tertentu, penggunaan obat-obatan tertentu, atau faktor lingkungan tertentu. Identifikasi dan manajemen kondisi yang menyebabkan supresi ini penting untuk meminimalkan risiko infeksi dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.