Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer, khususnya terkait dengan ketuban pecah lama (rupture of membranes), dapat meningkatkan risiko terhadap infeksi organisme patogenik karena ketuban yang pecah lama dapat menciptakan akses langsung ke lingkungan janin dan rahim yang sebelumnya terisolasi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa ketuban pecah lama dapat meningkatkan risiko infeksi:
- Pintu Masuk Langsung: Ketika ketuban pecah, ini menciptakan pintu masuk langsung ke dalam rahim dan lingkungan janin. Hal ini dapat memberikan akses kepada bakteri dari vagina dan lingkungan sekitarnya untuk masuk ke dalam cairan ketuban dan menginfeksi janin atau rahim.
- Kondisi Lingkungan yang Mendukung Pertumbuhan Bakteri: Cairan ketuban yang bocor dapat menciptakan lingkungan yang lebih hangat dan lembap, yang ideal bagi pertumbuhan bakteri. Jika ada bakteri yang masuk ke dalam cairan ketuban, mereka dapat berkembang biak dengan lebih mudah.
- Meningkatkan Risiko Infeksi Intrauterin: Jika cairan ketuban yang bocor terkontaminasi dengan bakteri atau mikroorganisme patogenik, risiko infeksi intrauterin (infeksi dalam rahim) meningkat. Infeksi intrauterin dapat memiliki dampak serius pada kesehatan janin dan ibu hamil.
- Peningkatan Risiko Infeksi Janin dan Persalinan: Ketuban pecah lama dapat meningkatkan risiko infeksi pada janin, yang dapat menyebabkan kondisi seperti infeksi perinatal atau sepsis neonatal. Selain itu, risiko infeksi pada ibu selama proses persalinan juga dapat meningkat.
- Kehilangan Pertahanan Mekanis: Ketika ketuban pecah, lapisan cairan yang melindungi janin dari kontak langsung dengan bakteri di luar tubuh kehilangan perlindungan mekanisnya. Ini dapat membuat janin lebih rentan terhadap paparan mikroorganisme patogenik.
Oleh karena itu, perawatan yang cermat dan pengelolaan yang tepat diperlukan setelah ketuban pecah untuk mencegah infeksi. Ini bisa mencakup pemantauan ketat, pemberian antibiotik jika diperlukan, dan keputusan tepat terkait dengan waktu persalinan (jika ketuban pecah sebelum persalinan dimulai). Tim medis akan memantau dengan seksama dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi kesehatan ibu dan janin dari risiko infeksi yang lebih tinggi.