Malnutrisi, atau kekurangan gizi, dapat menyebabkan penurunan fungsi kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko terhadap infeksi. Beberapa alasan mengapa malnutrisi dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan organisme patogenik:
- Penurunan Daya Tahan Tubuh: Kekurangan gizi mengakibatkan penurunan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak mampu melawan infeksi dengan baik. Kekurangan nutrisi seperti protein, vitamin (terutama vitamin A, C, dan E), dan mineral (seperti seng dan besi) dapat menyebabkan penurunan respons kekebalan tubuh.
- Gangguan dalam Produksi Sel-sel Kekebalan: Nutrisi yang kurang dapat mengganggu produksi dan fungsi sel-sel kekebalan tubuh seperti limfosit, leukosit, dan makrofag, yang penting dalam melawan infeksi. Kondisi ini membuat tubuh lebih rentan terhadap serangan organisme patogenik.
- Kerusakan pada Jaringan dan Sistem Tubuh: Kekurangan nutrisi, terutama protein, dapat menghambat proses penyembuhan luka dan mempengaruhi integritas kulit. Kerusakan pada kulit dan jaringan tubuh membuat tubuh lebih rentan terhadap penetrasi organisme patogenik.
- Gangguan pada Fungsi Saluran Pencernaan: Malnutrisi dapat mengganggu fungsi saluran pencernaan, seperti penyerapan nutrisi dan fungsi normal usus. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus yang dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
- Penurunan Daya Tahan terhadap Stress: Kekurangan gizi membuat tubuh kurang mampu menanggapi stres, termasuk stres yang diakibatkan oleh infeksi. Ini dapat memperburuk kondisi tubuh selama masa infeksi.
Mengatasi malnutrisi dengan memperbaiki pola makan dan memastikan asupan nutrisi yang cukup sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang optimal. Pasien yang rentan terhadap malnutrisi mungkin perlu bantuan nutrisi tambahan dan pengawasan medis untuk mencegah risiko infeksi yang lebih tinggi. Menjaga asupan nutrisi yang seimbang akan membantu tubuh mempertahankan daya tahan terhadap infeksi.