STARKES – Akreditasi Rumah Sakit Indonesia – SNARS.WEB.ID

Manajemen Resiko – Instalasi Farmasi.

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.

Contoh Resiko di Unit Farmasi  yang perlu kita kelola adalah :

Dari Inventaris Resiko yang mungkin bisa timbul, dapat di analisa dampak dari resiko tersebut, biasanya dapat digolongkan dalam 2 golongan yaitu : 1) dampak kepada pasien atau keluarganya;  2) dampak terhadap Rumah sakit.

Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko.

Analisis risiko dilakukan dengan menghitung :

Skore / Tingkat Resiko (R) = P x F x A

Sebagai contoh :

Resiko Salah pemberian obat Kerugian pada pasien;
P=4, F=4, A=15; R=PxFxA maka  R= 4x4x15 = 240 (Tinggi) ;
Kesimpulan Analisa : mendapat perhatian dari manjemen puncak dan tindakan perbaikan segera di lakukan.

Grade Resiko biasa :
– Rendah – Resiko masih dapat di terima dan di toleransi,
– Cukup Tinggi – dilakukan perbaikan secepatnya,
– Tinggi – perlu mendapat perhatian dari manjemen puncak dan tindakan perbaikan segera di lakukan.,
– Sangat Tinggi – Perlu mendapat perhatian dari manjemen puncak dan tindakan Cyto perbaikan segera di lakukan.

 

 

 13,297 total views,  7 views today