STARKES – Akreditasi Rumah Sakit Indonesia – SNARS.WEB.ID

KEGIATAN PENCEGAHAN INFEKSI RUMAH SAKIT

Pencegahan terhadap penyakit infeksi rumah sakit di rumah sakit dimaksudkan untuk menghindari terjadinya infeksi selama pasien di rawat di rumah sakit. Adapun upaya pencegahan infeksi rumah sakit dibedakan antara lain :

1.  Kewaspadaan Universal

Universal precautions atau kewaspadaan universal adalah suatu pedoman yang ditetapkan oleh Rs akreditasi.web.id Blitar untuk mencegah penyebaran dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui darah di lingkungan rumah sakit maupun saran pelayanan kesehatan lainnya.Adapun konsep yang dianut adalah bahwa semua darah dan cairan tubuh tertentu harus dikelola sebagai sumber yang dapat menularkan menularkan HIV, HBV dan berbagai penyakit lain yang ditularkan melalui darah.

a.   Pelaksanaan kewaspadaan universal.

Secara singkat kebujakan pelaksanaan kewaspadaan universal adalah seperti apa   yang dikemukakan dibawah ini

b. Beberapa petunjuk khusus dalam pelayanan kewaspadaan universal

1.  Kewaspadaan dalam tindakan tindakan medik

Segala prosedur pembedahan yang membuka jaringan organ,pembuluh darah, pertolongan persalinan , maupun tindakan abortus dan prosedur gigi mulut termasuk dalam tindakan medik invasif beresiko tinggi untuk menularkan HIV Pagi tenaga dokter atau tenaga pelaksana lainnya untuk memutuskan rantai penularan diperlukan barier berupa :

– kacamata pelindung

– masker pelindung hidung dan mulut

– plastik penutup badan ( scort )

– sarung tangann

– penutup kaki

2.   Kegiatan di Instalasi Gawat Darurat

Instalasi Gawat Darurat umumnya melayani kasus kecelakaan maupun kasus emergensi lainnya harus menyediakan segala peralatan yang berkaitan dengan pelaksanaan kewaspadaan universal. Sarana seperti sarung tangan, masker dan skort khusus harus selalu ada, mudah dicapai dan mudah dipakai. Alat resusitasi harus tersedia dalam keadaan siap pakai dan ada petugas yang terlatih untuk menggunakannya. Di setiap tindakan pelayanan emergensi harus selalu tersedia wadah khusus untuk mengelola peralatan tajam.

3.  Kegiatan di Kamar Operasi

4.   Kegiatan di kamar bersalin

5.   Prosedur Anesthesi

Prosedur anesthesi merupakan salah satu aktivitas yang dapat memaparkan  HIV pada tenaga kesehatan pula. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

6. Lokasi kegiatan lainnya yang memerlukan perhatian adalah di mobil ambulan, ruang emergency, laboratorium serta kamar jenasah.

c. Manajemen untuk tenaga kesehatan  yang terpapar darah atau cairan tubuh.

2. Tindakan Invasif

a. Tindakan invasif sederhana adalah suatu tindakan memasukan alat kesehatan ke dalam tubuh pasien sehingga memungkinkan mikroorganisme masuk kedalam tubuh dan meyebar ke jaringan

b. Tindakan invasif operasi adalah suatu tindakan yang melakukan penyayatan pada tubuh pasien, dan dengan demikian memungkinkan mikroorganisme masuk kedalam tubuh pasien dan menyebar

c.  Sumber infeksi pada tindakan invasif adalah :

– Tidak memperhatikan kesehatan perorangan

– Tidak mencuci tangan

–  Bekerja tanpa memperhatikan tehnik aseptik dan antiseptik

– Tidak memahami cara penularan / peyebaran kuman patogen

– Bekerja  ceroboh dan  masa bodoh terhadap linkungan

– Tidak menguasai tindakan yang dilakukan

– dll

3. Tindakan Non Invasif

Tindakan non invasif adalah suatu tindakan medis dengan menggunakan alat  kesehatan tanpa memasukkan kedalam tubuh pasien yang memungkinkan  mikroorganisme masuk kedalam jaringan

– Udara yang lembab atau uap air

– Perlengkapan dan peralatan dirumah sakit

– Personalia di rumah sakit

– Air yang tidak disuling dan disterilkan

– Ruang yang tidak dibersihkan dan didesinfektan

– Pasien Yang telah terinfeksi

B. KEGIATAN SURVEILANS

Salah satu upaya yang dilakukan agar pengendalian infeksi rumah sakit yang dilakukan bisa berhasil, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap keberhasilan program pengendalian infeksi nosokomial dan upaya penanggulangannya bila terjadi suatu wabah atau kejadian luar biasa yaitu dengan cara melakukan surveilans.

Hal yang penting diperhatikan adalah adanya kegiatan survailans yang teratur dan terus – menerus dengan metode yang konsisten sebagai alat yang dipakai ujntuk menunjang program pengendalian infeksi.

Surveilans adalah pengamatan yang sistematis dan terus – menerus terhadap timbulnya penyakit dan penyebarannya pada suatu populasi serta terhadap keadaan atau peristiwa yang menebabkan meningkat atau menurunnya resiko untuk terjadinya penyebaran penyakit

Bila terjadi kejadian luar biasa ( KLB ) infeksi nosokomial, maka perlu diadakan penyelidikan untuk mengetahui sumber dan cara penularan serta untuk melaksanakan upaya penanggulangannya. Dalam pelaksanaan surveilans, khususnya penyelidikan KLB, perlu didukung oleh pemeriksaan laboratorium.Agar pemeriksaan laboratorium sesuai dengan hasil yang diharapkan dan menghindari kesalahan yang sering terjadi dalam pengolahan bahan/spesimen, maka pelaksanaannya harus berdasarkan pedoman cara-cara pengambilan bahan, penyimpanan dan pengiriman bahan mikrobiologi.

1. Metode / Cara Surveilans

Kegiatan surveilans dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :

a. Surveilans Komprehensif

Yaitu pemantauan kejadian infeksi diseluruh rumah sakit

b. Surveilans Selektif

Yaitu pemantauan jenis infeksi tertentu atau bagian pelayanan tertentu saja.

Surveilans selektif antara lain sebagai berikut :

 1,414 total views,  1 views today